Selasa, 05 Maret 2013

Rumus Perhitungan RAB

Kegiatan estimasi dalam proyek konstruksi dilakukan dengan tujuan tertentu, tergantung pada siapa yang membuatnya. Pihak owner membuat estimasi dengan tujuan untuk mendapatkan informasi sejelas-jelasnya tentang biaya yang harus disediakan untuk merealisasikan proyeknya.
Nilai/haraga proyek yang baik tergantung dari bagaimana membuat suatu estimasi biaya yang baik, dimana biaya yang mungkin timbul harus dikendalikan seminimal mungkin.
Dalam menghitung rencana anggran biaya konstruksi, unsu-unsur yang menentukan adalah WBS (Work Breakdown Schedule), Volume pekerjaan (quantity) dan Harga Satuan pekerjaan. Ketepatan WSB dan volume tergantung dari lengkapnya data gambar dan spesifikasi.
1. Harga Satuan Pekerjaan
Harga satuan pekerja merupakan jumlah dari harga satuan bahan, upah pekerja dan harga alatyang di butuhkan untuk menyelesaikan tiap satuan pekerjaan berdasarka perhitungan analisis.
Harga satuan pekerjaan didapat dari hasil penjumlahan antara harga satuan bahan dengan harga satuan upah tenaga kerja. Perhitungan harga satuan pekerja dapat diperoleh dengan Rumus 3.1.
HSP = HSB + HSU……………………………………………………(3.1)
Dimana :
HSP = Harga Satuan Pekerjaan
HSB = Harga Satuan Bahan
HSU = Harga Satuan Upah
Besarnya harga satuan pekerjaan tergantung dari besarnya harga satuan bahandan harga satuan upah, dimana pada harga satuan bahan tergantung pada ketelitian dalam perhitungan kebutuhan bahan untuk setiap jenis pekerjaan, sedangkan pada penentuan harga satuan upah tergantung pada tingkat produktifitas dari pekerja dalam menyelesaikan pekerjaan terrsebut.
2. Bahan
Bahan adalah sebuah material yang diperlukan untuk melakukan sebuah proses konstruksi untuk menghasilkan sebuah bangunan.
3. Harga Satuan Bahan dan Upah
Harga satuan bahan adalah harga yang harus dibayar untuk membeli persatuan jenis bahan bangunan.
Harga satuan bahan/upah diperoleh dari hasil perkalian antara koefisien bahan atau upah tenaga kerja dengan harga bahan tiap satuan. Haraga satuan bahan dan upah dapat diperoleh dengan Rumus 3.2 dan Rumus 3.3.
HSB = KB x HB…………………………………………………….(3.2)
HSU = KU x HU……………………………………………………(3.3)
Dimana :
KB = jumlah bahan yanga dibutuhkan tiap satuan pekerjaan
HB = harga bahan tiap satuan
KU = jumlah orang/hari untuk menyelesaikan tiap satuan pekerjaan
HU = upah tenaga kerja tiap hari
Adapun beberapa jenis pekerjaan yang diperhitungkan secara lumpsum (LS). Lumpsum yaitu taksiran biaya yang tidak memiliki analisa, namun dihitung berdasarkan perkiraan umum. Dari perhitungan satuan pekerjaan ini nantinya dijadikan dasar dalam perhitungan kebutuhan bahan dan tenga kerja tiap-tiap pekerjaan, durasi tiap-tiap pekerjaan, dan rencana anggaran biaya.
4. Perhitungan Rencana Anggaran Biaya
Yang dimaksud dengan perhitungan rencana anggaran biaya adalah menghitung perkiraan banyaknya yang diperlukan untuk bahan dan upah tenaga kerja berdasarkan analisis yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan nantinya sehingga tujuan atau sasaran proyek tercapai. Dalam rencana anggran biaya, biaya-biaya lain yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan tidak ikut dimasukan, karena nantinya kan dimasukan dalam dokumen pelelangan. Biaya-biaya lain tersebut adalah :
1)        Jasa kontraktor
2)        Biaya perencanaan
3)        Izin mendirikan bangunan
Adapun cara perhitungan rencana anggaran biaya pelaksanaan adalah jumlah dari masing-masing hasil perkalian antara volume pekerjaan dengan harga satuan yang bersangkutan. Perhitungan rencan anggaran biaya dapat diroperoleh dengan Rumus 3.4.
RAB = Σ(volume x HSP)……………………………………………….(3.4)
Dimana :
RAB = Rencana anggaran biaya
HSP = Harga satuan pekerjaan
5. Kebutuhan Bahan dan Tenaga Kerja
Kebutuhan bahan dan material yang dibutuhkan untuk melaksanakan tiap-tiap pekerjaan sesuai dengan jadwal yang ada dan juga kebutuhan akan tenga kerja yang akan mengerjakannya. Dalam perhitungan durasi pekerjaan terdapat produktifitas pekerja untuk menyelesaikan suatu volume pekerjaan, dari produktifitas tersebut direncanakan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan, jadi diketahui kebutuhan akan tenaga kerja. Sedangkan untuk menentuakn kebutuhan akan bahan didapat dari hasil perkalian antara koefisien bahan yang terdapat dalam harga satuan pekerjaan dengan volume suatu pekerjaan yang bersangkutan. Perhitungan kebutuhan bahan dapat diperoleh dengan Rumus 3.5
Kebutuhan bahan = KB x V……………………………………………(3.5)
Dimana :
KB = Jumlah bahan yang diperluakan tiap satuan pekerjaan
V   = Volume pekerjaan
Dengan penetuan akan bahan dan tenaga kerja tiap-tiap pekerjaan diharapkan pada pelaksanaan proyek nantinya bahan dan tenaga kerja yang dibutuhkan telah siap dilokasi proyek sesuai jadwal yang ditentukan.



Sumber : www.ilmutekniksipil.com

Cara menghitung RAB (Rencana Anggaran Biaya)

RAB atau rencana anggaran biaya adalah banyaknya biaya yang dibutuhkan baik upah maupun bahan dalam sebuah perkerjaan proyek konstruksi, baik rumah, gedung, jembatan, jalan, bandara, pelabuhan dan lain-lain. RAB sangat dibutuhkan dalam sebuah proyek konstruksi agar proyek dapat berjalan dengan efisien karena dana yang cukup.
Ada 4 langkah dalam menghitung rencana anggaran biaya antara lain
1. Menghitung volume pekerjaan
Menghitung semua item pekerjaan. Mulai dari pekerjaan persiapan yang meliputi pekerjaan pematangan lahan sampai pekerjaan finishing. Volume pekerjaan bisa dalam satuan meter kubik, meter persegi, dan juga meter panjang tergantung dengan item pekerjaan. Contoh : Sebidang tanah dengan panjang 10 meter dan lebar 5 meter maka volume nya adalah 50 meter persegi
2. Menghitung analisa harga satuan
Menghitung analisa setiap item pekerjaan. Contoh : Pekerjaan pematangan lahan dibutuhkan 0,1 pekerja OH (orang per hari) dan 0,05 mandor OH untuk setiap meter persegi. Dalam menghitung analisa harga satuan ini, harus memacu pada aturan SNI tentang “Kumpulan Analisa Biaya Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan”. Setelah itu mengalikan dengan harga tenaga.
Contoh : Upah pekerja tahun 2012 adalah Rp. 50.000,00  per hari sedangkan upah Mandor Rp. 60.000,00 per hari. Jadi harga satuan untuk pematangan lahan adalah Rp. 50.000,00 dikali 0,1 = Rp.5000,00 ditambah dengan Rp. 60.000,00 dikali 0,05 = Rp. 3000,00
Total harga satuan Rp 5.000,00 + Rp 3.000,00 = Rp 8.000,00 untuk per meter persegi
3. Menghitung RAB
Menghitung RAB (Rencana Anggaran Biaya) dengan cara mengalikan volume pekerjaan dengan analisa harga satuan. Dari contoh diatas dapat dihitung RAB = Rp. 8000,00 dikali dengan 50 meter persegi = Rp. 400.000,00
Jadi biaya untuk pematangan lahan untuk 50 meter persegi adalah sebesar Rp. 400.000,00
4. Membuat rekapitulasi biaya
Menjumlahkan semua item pekerjaan mulai dari pekerjaan persiapan, pekerjaan tanah, pekerjaan pondasi, pekerjaan dinding hingga pekerjaan finishing. Sehingga didapatkan estimasi biaya dari proyek tersebut
Untuk lebih jelasnya silahkan download contoh perhitungan rencana anggaran biaya sebuah proyek gedung. Silahkan download disini



Sumber : www.ilmutekniksipil.com

SPESIFIKASI PINTU KLEP

Pintu  Air Fiber :
Pintu air fiber merupakan pintu klep terbuat dari bahan dasar fiber,  berfungsi sebagai bangunan pintu air buka tutup atau klep otomatis sesuai dengan pergerakan tekanan air sebagai akibat dari aliran pasang surut air, hal ini dimaksudkan pada saat kondisi pasang pintu air akan menutup oleh gerakan air pasang dan pada saat kondisi air surut pintu akan terbuka akibat gerakan air dalam blok (outlet).
 
 
 
Kontruksi Penunjang :
Kontruksi bahan bangunan yang terbuat dari pasangan batu kali dengan dilapisi plesteran adukan 1:3 dan diaci sebagai bahan penunjang perletakan pintu air.
Pekerjaan Kontruksi Penunjang Bangunan Pintu Air.
  • Pekerjaan Pembuatan bouplank untuk lokasi rencana pemasangan dan pembuatan kontruksi penunjang bangunan pintu air hal ini mempermudah teknis pelaksanaan pangaturan alur air selama pelaksanaan pekerjaan.
  • Bendung/penyumbatan saluran sementara dapat dilakuan dengan pelaksanaan pekerjaan dilakukan ½ bagian dari lebar parit dengan menggunakan bahan papan dan terpal sehingga tidak menggngu keluar masuknya air dan kontruksi yang sedang dikerjakan. 
  • Pekerjaan Pemasangan cerucuk dan pengecoran lantai kerja 1:3:5 dilakukan sebelum dilakukan pemasangan batu.
  • Pekerjaan Pasangan batu kali dilakukan sesuai dengan ketinggian/kedalaman dan lebar parit yang direncanakan dengan memperhitungkan posisi pintu air fiber berada pada posisi tengah bangunan. 
  • Setelah pasangan batu kali dilakukan kemudian dilakukan pekerjaan plesteran dengan adukan semen:pasir 1:3 dan kemudian diaci dibentuk sekat sesuai dengan kedudukan posisi pintu air.
  • Selesai pekerjaan Kontruksi penunjang dapat dilakukan pemasangan pintu air.

JENIS DAN TYPE PINTU KLEP FIBER RESIN